Kamis, 24 November 2011

8 Penyebab Kanker Payudara

Bagaimana kanker payudara dapat terjadi sampai sekarang masih sulit diprediksi. Banyak wanita yang menjalani gaya hidup sehat tapi tetap bisa mengidap kanker payudara ini, padahal di lain pihak banyak wanita yang merokok, mengkonsumsi alkohol dan hidup dengan pola yang tidak sehat malah baik-baik saja dan jauh dari kanker. Sebuah statistik menunjukkan bahwa satu dari delapan wanita menderita kanker payudara, jumlah yang sangat banyak dan harus membuat semua wanita berhati-hati.
Di bawah ini adalah daftar penyebab terjadinya kanker payudara yang disusun oleh Cancer Research UK, sebuah Yayasan Peneliti Kanker di Negara Inggris. Daftar penyebab kanker payudara ini hanya bersifat indikator sehingga bersifat tidak mutlak.
1. Riwayat keluarga
Seorang wanita dengan saudara perempuan, ibu atau anak perempuan menderita kanker payudara memiliki resiko dua kali lipat daripada yang tidak memiliki riwayat keluarga. Beberapa ahli medis menyebut kanker payudara ditularkan secara keturunan.
2. Obesitas
Kegemukan atau obesitas meningkatkan resiko kanker payudara pada wanita pasca menopause sebesar 30%, karena kelebihan lemak tubuh meningkatkan kadar hormon estrogen dan insulin – yang menjadi penyebab umum terjadinya kanker.
3. Umur
Semakin tua seorang wanita, semakin tinggi resikonya menderita kaker payudara. Wanita berusia 50-69 berada dalam kategori usia yang paling berisiko, terutama bagi mereka yang mengalami menopause terlambat.
4. Persalinan
Wanita muda yang memiliki anak memiliki resiko yang rendah terkena kanker payudara.
5. Gaya Hidup
Berolahraga teratur dan diet yang sehat dapat membantu mengurangi resiko dengan membuang lemak tubuh yang berbahaya. Merokok dan mengkonsumsi alkohol akan meningkatkan resiko kanker payudara.
6. HRT
Wanita yang menggunakan terapi hormon pengganti memiliki resiko sebanyak 66% kanker terkena payudara tapi resikonya bersifat sementara, jika terapi dihentikan dan tidak pernah dilakukan lagi selama lima tahun.
7. Oral kontrasepsi
Kontrasepsi berupa pil meningkatkan resiko sebanyak seperempat kali lipat tapi karena pengguna oral kontrasepsi kebanyakan adalah wanita muda maka resiko menjadi lebih rendah.
8. Alkohol
Mengkonsumsi alkohol dapat meningkatkan resiko kanker payudara sebanyak 12%.
Delapan penyebab kanker payudara di atas bersifat indikator, artinya penyebab utama kanker tetap tidak bisa dijelaskan. Tetapi meskipun demikian menjalani gaya hidup sehat tentu tidak merugikan dan bahkan akan meningkatkan kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Kamis, 10 November 2011

HIRARKI KEBUTUHAN MANUSIA dari MASLOW


Hirarki Kebutuhan Manusia dari Maslow
maslow
       Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin kita sering bertanya-tanya mengapa setiap orang memiliki ketertarikan terhadap sesuatu yang berbeda-beda, mengapa ada orang yang memiliki cita-cita sangat tinggi, sedangkan ada juga yang hanya menjadi orang yang biasa-biasa saja. Ada yang sudah puas menjadi ibu rumah tangga, tetapi di sisi lain ada juga yang ingin menjadi presiden. Apa yang membuat mereka termotivasi, dan apa yang membuat mereka tidak termotivasi. Pertanyaan-pertanya semacam itu sudah ada sejak beberapa puluh tahun silam, dan salah satu orang mencoba menjawab pertanyaan tersebut adalah Abraham Maslow. Abraham Maslow sudah pernah mencoba untuk menjawab pertanyaan tersebut dalam karyanya yang dipublikasikan dengan judul, “Theory of Human Motivation” pada tahun 1943.
       Pada karyanya tersebut, Abraham Maslow memperkenalkan pemikirannya mengenai motivasi dihubungkan dengan kebutuhan manusa. Ia menjelaskan mengenai hirarki kebutuhan manusia dengan konsep, “Piramid Kebutuhan Maslow”.
maslowsneeds
       Dengan model ini, Maslow menjelaskan bahwa kebutuhan manusia bertingkat, mulai dari kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi pada bagian bawah piramid, dan kebutuhan manusia meningkat terus ke atas apabila jenis kebutuhan yang dasar sudah terpenuhi. Mulai dari kebutuhan yang paling dasar adalah kebutuhan fisiologis, kemudian berlanjut ke kebutuhan akan keamanana (safety), kebutuhan dicintai (Love/belonging), kebutuhan untuk rasa percaya diri (Esteem), dan kebutuhan puncak, yaitu aktualisasi diri (self-actualization).
1.      Kebutuhan fisiologis
Pada dasarnya, manusia harus memenuhi kebutuhan fisiologisnya untuk dapat bertahan hidup. Pada hirarki yang paling bawah ini, manusia harus memenuhi kebutuhan makanan, tidur, minum, seks, dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan fisik badan. Bila kebutuhan dasar ini belum terpenuhi, maka manusia akan mengalami kesulitan untuk berfungsi secara normal. Misalnya, seseorang mengalami kesulitan untuk mendapatkan makanan, sehingga ia menderita kelaparan, maka ia tidak akan mungkin mampu untuk memikirkan kebutuhan akan keamanannya ataupun kebutuhan aktualisasi diri. Logika sederhananya: bagaimana seseorang dapat memikirkan prestasi atau aktualisasi diri, bila dirinya terus menerus dihantui rasa ketakutan akan kelaparan?
2.      Kebutuhan Keamanan (safety)
Pada hirarki tingkat kedua, manusia membutuhkan rasa keamanan dalam dirinya. Baik keamanan secara harfiah (keamanan dari perampok, orang jahat, dan lain-lain), maupun keamanan secara finansial ataupun hal lainnya. Dengan memenuhi kebutuhan keamanan tersebut, dapat dipastikan bahwa kebutuhan manusia dapat berlanjut ke tahap berikutnya, yaitu kebutuhan kasih sayang dan sosial.
3.      Kebutuhan kasih sayang / sosial (Love/belonging)
Setelah memenuhi 2 kebutuhan yang bersifat individu, kini manusia menapaki kebutuhan untuk diterima secara sosial. Emosi menjadi “pemain” utama dalam hirarki ketiga ini. Perasaan menyenangkan yang dimiliki pada saat kita memiliki sahabat, seseorang untuk berbagi cerita, hubungan dekat dengan keluarga adalah tujuan utama dari memenuhi kebutuhan sosial ini.
4.      Kebutuhan Percaya Diri (Esteem)
Semua orang pasti ingin dihormati dan ingin merasa berguna bagi orang lain. Kebutuhan semacam ini tertuang pada hirarki pada tahap keempat dalam piramid Abraham Maslow. Kebutuhan untuk percaya diri ini biasanya muncul setelah ketiga kebutuhan yang lebih mendasar sudah terpenuhi, meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa kebutuhan semacam ini dapat muncul tanpa harus memenuhi ketiga kebutuhan yang lebih mendasar.
5.      Kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization)
Umumnya, kebutuhan ini akan muncul bila seseorang merasa seluruh kebutuhan mendasarnya sudah terpenuhi. Pada hirarki ini, biasanya seseorang akan berhadapan dengan ambisi untuk menjadi seseorang memiliki kemampuan lebih. Seperti mengaktualisasikan diri untuk menjadi seorang ahli dalam bidang ilmu tertentu, atau hasrat untuk mengetahui serta memenuhi ketertarikannya akan suatu hal.

Selasa, 08 November 2011

Pentingnya ASI

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. Luqman, 31:14)

Air susu ibu (ASI) adalah sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama, ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf. Makanan-makanan tiruan untuk bayi yang diramu menggunakan tekhnologi masa kini tidak mampu menandingi keunggulan makanan ajaib ini.

Daftar manfaat ASI bagi bayi selalu bertambah setiap hari. Penelitian menunjukkan, bayi yang diberi ASI secara khusus terlindung dari serangan penyakit sistem pernapasan dan pencernaan. Hal itu disebabkan zat-zat kekebalan tubuh di dalam ASI memberikan perlindungan langsung melawan serangan penyakit. Sifat lain dari ASI yang juga memberikan perlindungan terhadap penyakit adalah penyediaan lingkungan yang ramah bagi bakteri ”menguntungkan” yang disebut ”flora normal”. Keberadaan bakteri ini menghambat perkembangan bakteri, virus dan parasit berbahaya. Tambahan lagi, telah dibuktikan pula bahwa terdapat unsur-unsur di dalam ASI yang dapat membentuk sistem kekebalan melawan penyakit-penyakit menular dan membantunya agar bekerja dengan benar.

Karena telah diramu secara istimewa, ASI merupakan makanan yang paling mudah dicerna bayi. Meskipun sangat kaya akan zat gizi, ASI sangat mudah dicerna sistem pencernaan bayi yang masih rentan. Karena itulah bayi mengeluarkan lebih sedikit energi dalam mencerna ASI, sehingga ia dapat menggunakan energi selebihnya untuk kegiatan tubuh lainnya, pertumbuhan dan perkembahan organ.

Air susu ibu yang memiliki bayi prematur mengandung lebih banyak zat lemak, protein, natrium, klorida, dan besi untuk memenuhi kebutuhan bayi. Bahkan telah dibuktikan bahwa fungsi mata bayi berkembang lebih baik pada bayi-bayi prematur yang diberi ASI dan mereka memperlihatkan kecakapan yang lebih baik dalam tes kecerdasan. Selain itu, mereka juga mempunyai banyak sekali kelebihan lainnya.

Salah satu hal yang menyebabkan ASI sangat dibutuhkan bagi perkembangan bayi yang baru lahir adalah kandungan minyak omega-3 asam linoleat alfa. Selain sebagai zat penting bagi otak dan retina manusia, minyak tersebut juga sangat penting bagi bayi yang baru lahir. Omega-3 secara khusus sangat penting selama masa kehamilan dan pada tahap-tahap awal usia bayi yang dengannya otak dan sarafnya berkembang secara nomal. Para ilmuwan secara khusus menekankan pentingnya ASI sebagai penyedia alami dan sempurna dari omega-3.

Selanjutnya, penelitian yang dilakukan para ilmuwan Universitas Bristol mengungkap bahwa di antara manfaat ASI jangka panjang adalah dampak baiknya terhadap tekanan darah, yang dengannya tingkat bahaya serangan jantung dapat dikurangi. Kelompok peneliti tersebut menyimpulkan bahwa perlindungan yang diberikan ASI disebabkan oleh kandungan zat gizinya. Menurut hasil penelitian itu, yang diterbitkan dalam jurnal kedokteran Circulation, bayi yang diberi ASI berkemungkinan lebih kecil mengidap penyakit jantung. Telah diungkap bahwa keberadaan asam-asam lemak tak jenuh berantai panjang (yang mencegah pengerasan pembuluh arteri), serta fakta bahwa bayi yang diberi ASI menelan sedikit natrium (yang berkaitan erat dengan tekanan darah) yang dengannya tidak mengalami penambahan berat badan berlebihan, merupakan beberapa di antara manfaat ASI bagi jantung.

Selain itu, kelompok penelitian yang dipimpin Dr. Lisa Martin, dari Pusat Kedokteran Rumah Sakit Anak Cincinnati di Amerika Serikat, menemukan kandungan tinggi hormon protein yang dikenal sebagai adiponectin di dalam ASI. Kadar Adiponectin yang tinggi di dalam darah berhubungan dengan rendahnya resiko serangan jantung. Kadar adiponectin yang rendah dijumpai pada orang yang kegemukan dan yang memiliki resiko besar terkena serangan jantung. Oleh karena itu telah diketahui bahwa resiko terjadinya kelebihan berat badan pada bayi yang diberi ASI berkurang dengan adanya hormon ini. Lebih dari itu, mereka juga menemukan keberadaan hormon lain yang disebut leptin di dalam ASI yang memiliki peran utama dalam metabolisme lemak. Leptin dipercayai sebagai molekul penyampai pesan kepada otak bahwa terdapat lemak pada tubuh. Jadi, menurut pernyataan Dr. Martin, hormon-hormon yang didapatkan semasa bayi melalui ASI mengurangi resiko penyakit-penyakit seperti kelebihan berat badan, diabetes jenis 2 dan kekebalan terhadap insulin, dan penyakit pada pembuluh nadi utama jantung.

Fakta tentang "Makanan Paling Segar" [ASI]
Full hygiene may not be established in water or foodstuffs other than mother’s milk.
Fakta tentang ASI tidak berhenti hanya sampai di sini. Peran penting yang dimainkannya terhadap kesehatan bayi berubah seiring dengan tahapan-tahapan yang dilalui bayi dan jenis zat-zat makanan yang dibutuhkan pada tahapan tertentu. Kandungan ASI berubah guna memenuhi kebutuhan yang sangat khusus ini. ASI, yang selalu siap setiap saat dan selalu berada pada suhu yang paling sesuai, memainkan peran utama dalam perkembangan otak karena gula dan lemak yang dikandungnya. Di samping itu, unsur-unsur seperti kalsium yang dimilikinya berperan besar dalam perkembangan tulang-tulang bayi.

Meskipun disebut sebagai susu, cairan ajaib ini sebenarnya sebagian besarnya tersusun atas air. Ini adalah ciri terpenting, sebab selain makanan, bayi juga membutuhkan cairan dalam bentuk air. Keadaan yang benar-benar bersih dan sehat mungkin tidak bisa dimunculkan pada air atau bahan makanan, selain pada ASI. Namun ASI – sedikitnya 90% adalah air – , memenuhi kebutuhan bayi akan air dalam cara yang paling bersih dan sehat.

ASI dan Kecerdasan
Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa perkembangan kemampuan otak pada bayi yang diberi ASI lebih baik daripada bayi lain. Penelitian pembandingan terhadap bayi yang diberi ASI dengan bayi yang diberi susu buatan pabrik oleh James W. Anderson – seorang ahli dari Universitas Kentucky – membuktikan bahwa IQ [tingkat kecerdasan] bayi yang diberi ASI lebih tinggi 5 angka daripada bayi lainnya. Berdasarkan hasil penelitian ini ditetapkan bahwa ASI yang diberikan hingga 6 bulan bermanfaat bagi kecerdasan bayi, dan anak yang disusui kurang dari 8 minggu tidak memberikan manfaat pada IQ.

Apakah ASI Dapat Memerangi Kanker?
Berdasarkan hasil seluruh penelitian yang telah dilakukan, terbukti bahwa ASI, yang dibahas dalam ratusan tulisan yang telah terbit, melindungi bayi terhadap kanker. Hal ini telah diketahui, walaupun secara fakta mekanismenya belum sepenuhnya dipahami. Ketika sebuah protein ASI membunuh sel-sel tumor yang telah ditumbuhkan di dalam laboratorium tanpa merusak sel yang sehat mana pun, para peneliti menyatakan bahwa sebuah potensi besar telah muncul. Catharina Svanborg, Profesor imunologi klinis di Universitas Lund, Swedia, memimpin kelompok penelitian yang menemukan rahasia mengagumkan ASI ini. Kelompok yang berpusat di Universitas Lund ini menjelaskan kemampuan ASI dalam memberikan perlindungan melawan beragam jenis kanker sebagai penemuan yang ajaib.

Awalnya, para peneliti memberi perlakuan pada sel-sel selaput lendir usus yang diambil dari bayi yang baru lahir dengan ASI. Mereka mengamati bahwa gangguan yang disebabkan oleh bakteri Pneumococcus dan dikenal sebagai pneumonia berhasil dengan mudah dihentikan oleh ASI. Terlebih lagi, bayi yang diberi ASI mengalami jauh lebih sedikit gangguan pendengaran dibandingkan bayi yang diberi susu formula, dan menderita jauh lebih sedikit infeksi saluran pernapasan. Pasca serangkaian penelitian, diperlihatkan bahwa ASI juga memberikan perlindungan melawan kanker. Setelah menunjukkan bahwa penyakit kanker getah bening yang teramati pada masa kanak-kanak ternyata sembilan kali lebih sering menjangkiti anak-anak yang diberi susu formula, mereka menyadari bahwa hasil yang sama berlaku pula untuk jenis-jenis kanker lainnya. Menurut hasil penelitian tersebut, ASI secara tepat menemukan keberadaan sel-sel kanker dan kemudian membunuhnya. Adalah zat yang disebut alpha-lac (alphalactalbumin), yang terdapat dalam jumlah besar di dalam ASI, yang mengenali keberadaan se-sel kanker dan membunuhnya. Alpha-lac dihasilkan oleh sebuah protein yang membantu pembuatan gula laktosa di dalam susu.

Berkah Tanpa Tara Ini Adalah Karunia Allah
Ciri menakjubkan lain dari ASI adalah fakta bahwa ASI sangat bermanfaat bagi bayi apabila disusui selama dua tahun. Pengetahuan penting ini, hanya baru ditemukan oleh ilmu pengetahuan, telah diwahyukan Allah empat belas abad silam di dalam ayat-Nya: ”Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan..." (QS, Al Baqarah, 2:233)

Sang ibu bukanlah yang memutuskan untuk membuat ASI, sumber zat makanan terbaik bagi bayi yang lemah yang memerlukan makanan di dalam tubuhnya. Sang ibu bukan pula yang menentukan beragam kadar gizi yang dikandung ASI. Allah Yang Mahakuasa-lah, Yang mengetahui kebutuhan setiap makhluk hidup dan memperlihatkan kasih sayang kepadanya, Yang menciptakan ASI untuk bayi di dalam tubuh sang ibu. 
NB: CUMA TUGAS

Sabtu, 29 Oktober 2011

ASI dan TUMBUH KEMBANG ANAK

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular. Pertumbuhan bersifat kuantitatif, sehingga dapat diukur dengan menggunakan satuan panjang, satuan berat dan ukuran kepala. Sedangkan yang dimaksud dengan perkembangan adalah bertambahnya kemampan struktur yang lebih komples, bersifat kualitatif, pengukuran dilakukan dengan menggunakan skrining perkembangan. Pertumbuhan dan perkembangan sebenarnya merupakan proses yang berbeda namun salingberkaitan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
Proses tumbuh kembang anak merupakan hasil interaksi berbagai kondisi:
1. Faktor dalam (internal)
Antara lain perbedaan ras/ etnik, keluarga, umur, jenis kelamin,kelainan genetik, kelainan kromosom.
2. Faktor eksternal/ lingkungan
Antara lain gizi, endokrin, toksin, infeksi, psikologis, lingkungan pengasuhan, stimulasi, obat-obatan.

Kebutuhan dasar tumbuh kembang anak
Agar dapat berjalan optimal,anak mempunyai tiga kebutuhan dasar untuk dipenuhi yaitu :
1. Kebutuhan fisis-biomedis (asuh)
Meliputi kebutuhan akan nutrisi yang adekwat dan seimbang (merupakan kebutuhan asuh yang terpenting) perawatan kesehatan dasar, pakaian, perumahan,hygiene dan sanitasi lingkungan, olahraga dan rekreasi.
Yaitu kebutuhan terhadap emosi, antara lain : kasih sayang orangtua, rasa aman, harga diri, kebutuhan akan sukses, mandiri, dorongan, kebutuhan mendapatkan kesempatan dan rasa aman, rasa memiliki.
2. Kebutuhan kasih sayang/emosi (asih)
Yaitu kebutuhan terhagap emosi, antara lain : kasih sayang orangtua, rasa aman, harga diri, kebutuhan akan sukses, mandiri, dorongan, kebutuhan mendapatkan kesempatan dan rasa aman, rasa memiliki.
3. Kebutuhan stimulasi (asah)
Yang dimaksud stimlasi disini adalah perangsangan yang datang dari lingkungan luar anak antara lain latihan atau bermain, kontak mata, komunikasi verbal. Melalui bermain, anak bisa belajar mengendalikan dan mengkoordinasikan otot-ototnya melibatkan emosi dan pikiran. Sehingga anak mendapat pengalaman hidup.
Proses menyusui memenuhi tiga kebutuhan dasar yang diperlukan tersebut. Pemenuhan kebutuhan emosi (asih) dapat dipenuhi dengan cara melakukan kontak sedini mungki bayi dan ibu (inisiasi dini). Keadaan ini akan menimbulkan kontak fisik (kontak kulit), psikis (kontak mata), suara dan penciuman sedini mungkin yang turut memegang peran penting terhadap keberhasilan menyusui.
Dengan mendekap bayi pada saat menyusui, mengajaknya berbicara dengan penuh kasing sayang, seorang ibu sudah memenuhi kebutuhan bayi akan stimulasi (asah), dan secara tidak langsung juga berdampak pada pemenuhan kebutuhan psikologis ibu.
Sedangkan kebutuhan asuh terpenuhi melalui kandungan ASI. Nutrisi yang adekuat sangat diperlukan utuk pertumbuhan seseorang. Dan ASI adalah cairan biologis kompleks yang mengandung semua nutrien yang diperlukan untuk tumbuh kembang anak. ASI disesuaikan dengan keperluan, laju pertumbuhan bayi dan kebiasaan menyusu.

Pemantauan pertumbuhan
WHO dan UNICEF merekomendasikan pemberian Asi ekslusif dari sejak lahir sampai batas usia 6 bulan dan bayi harus disusui tanpa batas waktu. Setelah usia 6 bulan bayi akna mendapat MP-Asi sesuai dengan usianya, disamping ASI yang tetap diberikan sampai anak berusia 2 tahun
Pemantauan pertumbuhan bayi dan anak dapat dilakukan dengan menimbang berat badan, mengukur panjang dan lingkar kepala anak. Ketiga hal terrsebut dilakukan secara periodik satu bulan sekali untuk anak di bawah 1 tahun. Setelah 1 tahun dilakukan tiap bulan sampai anak berusia 5 tahun. Berdasarkan kurva pertumbuhan yang diterbitkan National Center for health Statistics (NCHS), berat badan bayi akan meningkan dua kali lipat dari berat lahir pada usia 6 bulan dan meningkat tiga kali lipat dari berat lahir pada usia 12 bulan.

Air Susu Ibu dan pertumbuhan anak
Suatu penelitian jangka panjang dilakukan terhadap pertumbuhan bayi yang mendapat ASI ekslusif dan bayi yang mendapat susu formula, hasilnya didapatkan berat badan bayi yang mendapatkanASI lebih ringan dibanding bayi yang mendapat susu formula sampai usia 6 bulan. Hal ini bukan berarti bahwa berat badan yang lebih besar pada bayi yang mendapat susu formula lebih baik dibanding bayi yang mendapat ASI.
Kurva pertumbuhan yang normal adalah kurva bayi yang mendapat ASI. Berat berlebih pada bayi yang mendapat susu fomula justru menandakan terjadinya kegemukan.
Penelitian lain mempelajari dampak jangka panjang pemberian ASI pada saat bayi terhadap panjang badan saat kanak-kanak dan dewasa. Dari Dari penelitian kohort Boyd-Orr ini didapatkan hasil bahwa anak yang mendapat ASI pada masa bayinya secara bermakna lebih tinggi dibanding mereka yang mendapat susu formula.

ASI dan Perkembangan anak
Para ahli perkembangan menggunakan istilah the ”Golden Age” untuk masa tiga tahun pertama. Masa ini merupakan masa yang sangat penting tidak hanya pada pertumbuhan seseorang tetapi juga pada perkembangan kecerdasan dan keterampilan motorik, mental, sosial dan emosional. Pada masa ini terjadi mielinisasi, pertumbuhan dendrit dan sinaps yang pesat, sehingga terbentuk jaringan otak yang kompleks. Periode kritis pertumbuhan otak pada triwulan terakhir kehamilan sampai 3 tahun pertama kehidupan, merupakan massa yang sangat penting. Disebut juga windows of opportunity.
Dari segi gizi, pada masa kritis tersebut anak harus mendapat gizi esensial yang memadai. Dari penelitian terakhir ditemukan ASI mengandung LCPUFAs (Arachidonic Acid/AA dan Docosahexanoic acid/DHA) dalam jumlah yang memadai untuk pertumbuhan otak anak.
ASI selain memberikan nutrisi terbaik untuk perkembangan, juga mempunyai keuntungan lain. Proses menyusui akan memperkuat ikatan batin antara ibu dan anak. Ikatan batin yang erat, mesra dan selaras yang diciptakan lebih awal dan lebih permanen sangat penting, karena :
1. Turut menentukan perilaku anak di kemudian hari
2. Menstimulasi perkembangan otak anak
3. Merangsang perhatian anak terhadap dunia luar
4. Menciptakan kelekatan (attachment) antara ibu dan anak
5. Meningkatkan rasa kepercayaan diri anak
Suatu penelitian di honduras memperlihatkan bayi yang mendapat ASI ekslusif selama 6 bulan dapat merangkak dan duduk lebih dahulu dibanding mereka yang mendapat makanan pendamping pada usia 4 bulan. Dari berbagai penelitian yang pernah dilakukan, anak yang mendapat ASI jauh lebih matang, lebih asertif dan memperlihatkan progresifitas yang lebih baik pada skala perkembangan dibanding mereka yang tidak mendapat ASI.
Selain itu ASI sering dihubungkan dengan peningkaan perkembangan neurokognitif anak , terutama pada bayi yang lahir dengan berat badan rendah dan bayi yang mendapat ASI lebih lama. Penelitian Angelsen dkk. (2001) memperlihatkan bayi yang mendapat ASI kurang dari 3 bulan memiliki IQ yang lebih rendah dibanding bayi yang mendapat ASI 6 bulan atau lebih.Pemberian ASI yang lebih lama memberi keuntungan pada perkembangan kognitif anak. Penelitian lain yang dilakukan secara prospektif terhadap bayi prematur yang mendapatkan ASI memperlihatkan khasil tes IQ (usia 7-8 tahun) dengan poin 8,3 lebih tinggi dibanding bayi prematur yang mendapat susu formula. Penelitian prosfektif selama 18 tahun dilakukan di Selandia Baru (2001) juga menunjukkan hasil serupa, peningkatan pencapaian akademik dan kognitif yang lebih tinggi pada anak yang mendapat ASI selama 8 bulan atau lebih pada saat bayi.
So, Bunda, Mama, Ummi,….pastikan buah hati Anda mendapat ASI, untuk tumbuh kembang yang optimal!
http://parentingislami.wordpress.com
Referensi :
1. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Sagung Seto. Jakarta : 2002
2. Ikatan Dokter Anak Indonesia Cabang DKI Jakarta. Bedah ASI: Kajian dari berbagai sudut pandang ilmiah. Jakarta : 2008




NB:TUGAS

Kamis, 27 Oktober 2011

Gangguan Tumbuh Kembang Anak

Gangguan Tumbuh Kembang Anak

 

Gangguan atau kelainan tumbuh kembang anak meliputi gangguan tumbuh dan kembang maupun keduanya. Setiap penyimpangan atau hambatan terhadap proses pertumbuhandan perkmbangan dapat berakibat gangguan tumbuh kembang dan cacat.
Beberapa factor resiko dan penyebab gangguan/kelainan tumbuh kembang anak, sbb :
1. Usia ibu terlalu muda (<18 tahun) : retardasi mental, trisomi (gangguan gen yang dibawa sejak lahir). 2. Usia ibu terlalu tua (>35 tahun) : retardasi mental, mongolism, Klenefelters, Kelainan SP Celah bibir dan langit-langit.
3. Umur ayah terlalu tua : Akhondroplasia, tuli, kelainan SSP.
4. Genetic : Berbagai penyakit herediter, Retardasi mental, Kecenderungan premature/postmatur.
5. Faktor Sosial (kemiskinan) : BBLR, Kelainan bawaan
6. Gizi kurang : BBLR, Retardasi mental, Kerusakan Otak janin

7. Anak Pertama : Gangguan sikap dan perilaku, Berbagai kelainan bawaan, Disfungsi minimal otak.
8. Jarak anak terlalu dekat : Prematuritas, Gangguan psikomotor
9. Ibu perokok : BBLR/janin tumbuh lambat
10. Factor musim dan ras : Spina bifida, polidaktili
11. Infeksi TORCH : Berbagai kelainan bawaan
12. Endokrin/hormone : Hipoglikemia, gigantism, Hipotiroidism
13. Trauma lahir : CP, Retardasi mental
14. Trauma sesudah lahir : CP, Cacat tubuh
15. Infeksi Susunan saraf : Kelumpuhan, retardasu mental, bisu, tuli, buta, dsb

Selasa, 25 Oktober 2011

1-3 : Usia Penting Tumbuh Kembang Anak

KOMPAS.com — Setiap tahapan perkembangan anak adalah masa penting. Setiap anak memiliki tahapan perkembangan yang berbeda-beda. Perlu ketelitian dari orangtua untuk mendorong anak agar mencapai puncak perkembangan optimal (gain moment) setiap anak. Seorang anak memang butuh pengalaman dan melakukan penemuan sendiri untuk mengoptimalkan momen pembelajarannya. Namun, orangtua juga harus menemani anak agar bisa menciptakan gain moments bersama anak yang juga dibutuhkan dalam perkembangannya, terutama di periode emas kehidupan anak.

Menurut Sani B. Hermawan, psikolog dan direktur Lembaga Psikologi Daya Insani, tahun pertama hingga ketiga usia anak merupakan periode emas kehidupan anak untuk bertumbuh dan berkembang. Pada usia tersebut, anak sedang dalam proses membentuk dirinya. Pengembangan kognisi serta emosi pada usia dini ciptakan fondasi paling hakiki si kecil. Peran orangtua di sini sangat penting, mulai dari pemberian nutrisi yang lengkap dan seimbang, hingga membantu si kecil mencapai perkembangan mental dan daya kognisi yang optimal.

Menurut Sani, dalam acara "Wall of Gain Moment", peluncuran kemasan baru susu Gain Plus dan Gain School dari Abbot beberapa waktu lalu di Mall of Indonesia, Minggu, 30 Januari 2011, ada 4 faktor yang berperan dalam tumbuh kembang anak, yakni:
1. Biologik/fisiologik: Genetika, adanya kelainan fisiologis (seperti: disfungsi saraf pusat, malnutiri, dan lainnya).
2. Psikologik: Proses mental-psikologiks (seperti: hubungan emosional, motivasi, minat, bakat, perkembangan kognisi, persepsi, dan kreativitas).
3. Lingkungan: Keadaan lingkungan, stimulasi, fasilitas (seperti: kesehatan lingkungan, instrumen lingkungan, ketersediaan permainan, dan lainnya).
4. Interaksi dari beberapa faktor.

Apa arti dari tumbuh kembang anak? Dijelaskan oleh Sani:
Tumbuh adalah ada peningkatan secara kuantitas dan mudah diukur. Contoh, penambahan tinggi badan dan berat badan. Sifatnya irreversible (tidak bisa diulang).

Kembang adalah Adanya peningkatan secara kualitas. Misalnya, dapat mengingat bentuk benda atau dapat menyebutkan warna. Sifatnya reversible (bisa diulang).



















NB:CUMA TUGAS

TEORI KONSEPTUAL "JEAN WATSON"

MODEL dan TEORI KONSEPTUAL KEPERAWATAN menurut JEAN WATSON


Filosofi Jean Watson, yang pada akhirnya tarkenal dengan sebutan “J.W”, berupaya untuk mendefinisikan hasil dari aktifitas keperawatan yang berhubungan dengan aspek humanistik dari kehidupan. Watson, (1979). Tindakan Keperawatan yang mengacu langsung pada pemahaman hubungan antara sehat, sakit dan perilaku manusia. Keperawatan memperhatikan peningkatan dan mengembalikan kesehatan, serta pencegahan  terjadinya penyakit.

Model Watson dibentuk melingkupi Proses Asuhan Keperawatan, Pemberian bantuan kepada Klien dalam mencapai atau mempertahankan kesehatan dan atau mencapai kematian yang damai. Intervensi keperawatan berkaitan dengan proses perawatan manusia. Proses perawatan manusia membutuhkan Perawat yang mampu memahami perilaku dan respon manusia terhadap masalah kesehatan yang aktual atau potensial, kebutuhan manusia, dan bagaimana manusia merespon terhadap orang lain, dan kekurangan serta kelebihan klien dan keluarganya, sekaligus pemahaman pada dirinya sendiri. Selain itu, perawat juga memberikan kenyamanan dan perhatian, serta empati pada klien dan keluarganya.

Asuhan perawatan tergambar pada seluruh faktor-faktor yang digunakan oleh perawat dalam pemberian pelayanan keperawatan pada klien dan keluarganya.


J.W dalam memahami konsep keperawatan, terkenal dengan teori pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan JW ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Teori JW ini memahami bahwa manusia memiliki Empat cabang kebutuhan yang saling berhubungan, diantaraanya:
  1. Kebutuhan Dasar Biofisikal (Kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan Makan dan Cairan, Kebutuhan Eliminasi, dan Kebutuhan Ventilasi
  2. Kebutuhan Dasar Psikofisikal (Kebutuhan Funsional) yang meliputi Kebutuhan Aktifitas dan Istirahat, serta Kebutuhan Sexualitas.
  3. Kebutuhan dasar Psikososial (Kebutuhan untuk Integrasi) yang meliputi Kebutuhan untuk Berprestasi dan Berorganisasi
  4. Kebutuhan dasar Intrapersonal dan Interpersonal (Kebutuhan untuk Pengembangan) yaitu Kebutuhan Aktualisasi Diri.


Skema Kebutuhan Dasar menurut J.Watson
J.Watson






NB: CUMA TUGAS