Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular. Pertumbuhan bersifat kuantitatif, sehingga dapat diukur dengan menggunakan satuan panjang, satuan berat dan ukuran kepala. Sedangkan yang dimaksud dengan perkembangan adalah bertambahnya kemampan struktur yang lebih komples, bersifat kualitatif, pengukuran dilakukan dengan menggunakan skrining perkembangan. Pertumbuhan dan perkembangan sebenarnya merupakan proses yang berbeda namun salingberkaitan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
Proses tumbuh kembang anak merupakan hasil interaksi berbagai kondisi:
1. Faktor dalam (internal)
Antara lain perbedaan ras/ etnik, keluarga, umur, jenis kelamin,kelainan genetik, kelainan kromosom.
2. Faktor eksternal/ lingkungan
Antara lain gizi, endokrin, toksin, infeksi, psikologis, lingkungan pengasuhan, stimulasi, obat-obatan.
Kebutuhan dasar tumbuh kembang anak
Agar dapat berjalan optimal,anak mempunyai tiga kebutuhan dasar untuk dipenuhi yaitu :
1. Kebutuhan fisis-biomedis (asuh)
Meliputi kebutuhan akan nutrisi yang adekwat dan seimbang (merupakan kebutuhan asuh yang terpenting) perawatan kesehatan dasar, pakaian, perumahan,hygiene dan sanitasi lingkungan, olahraga dan rekreasi.
Yaitu kebutuhan terhadap emosi, antara lain : kasih sayang orangtua, rasa aman, harga diri, kebutuhan akan sukses, mandiri, dorongan, kebutuhan mendapatkan kesempatan dan rasa aman, rasa memiliki.
2. Kebutuhan kasih sayang/emosi (asih)
Yaitu kebutuhan terhagap emosi, antara lain : kasih sayang orangtua, rasa aman, harga diri, kebutuhan akan sukses, mandiri, dorongan, kebutuhan mendapatkan kesempatan dan rasa aman, rasa memiliki.
3. Kebutuhan stimulasi (asah)
Yang dimaksud stimlasi disini adalah perangsangan yang datang dari lingkungan luar anak antara lain latihan atau bermain, kontak mata, komunikasi verbal. Melalui bermain, anak bisa belajar mengendalikan dan mengkoordinasikan otot-ototnya melibatkan emosi dan pikiran. Sehingga anak mendapat pengalaman hidup.
Proses menyusui memenuhi tiga kebutuhan dasar yang diperlukan tersebut. Pemenuhan kebutuhan emosi (asih) dapat dipenuhi dengan cara melakukan kontak sedini mungki bayi dan ibu (inisiasi dini). Keadaan ini akan menimbulkan kontak fisik (kontak kulit), psikis (kontak mata), suara dan penciuman sedini mungkin yang turut memegang peran penting terhadap keberhasilan menyusui.
Dengan mendekap bayi pada saat menyusui, mengajaknya berbicara dengan penuh kasing sayang, seorang ibu sudah memenuhi kebutuhan bayi akan stimulasi (asah), dan secara tidak langsung juga berdampak pada pemenuhan kebutuhan psikologis ibu.
Sedangkan kebutuhan asuh terpenuhi melalui kandungan ASI. Nutrisi yang adekuat sangat diperlukan utuk pertumbuhan seseorang. Dan ASI adalah cairan biologis kompleks yang mengandung semua nutrien yang diperlukan untuk tumbuh kembang anak. ASI disesuaikan dengan keperluan, laju pertumbuhan bayi dan kebiasaan menyusu.
Pemantauan pertumbuhan
WHO dan UNICEF merekomendasikan pemberian Asi ekslusif dari sejak lahir sampai batas usia 6 bulan dan bayi harus disusui tanpa batas waktu. Setelah usia 6 bulan bayi akna mendapat MP-Asi sesuai dengan usianya, disamping ASI yang tetap diberikan sampai anak berusia 2 tahun
Pemantauan pertumbuhan bayi dan anak dapat dilakukan dengan menimbang berat badan, mengukur panjang dan lingkar kepala anak. Ketiga hal terrsebut dilakukan secara periodik satu bulan sekali untuk anak di bawah 1 tahun. Setelah 1 tahun dilakukan tiap bulan sampai anak berusia 5 tahun. Berdasarkan kurva pertumbuhan yang diterbitkan National Center for health Statistics (NCHS), berat badan bayi akan meningkan dua kali lipat dari berat lahir pada usia 6 bulan dan meningkat tiga kali lipat dari berat lahir pada usia 12 bulan.
Air Susu Ibu dan pertumbuhan anak
Suatu penelitian jangka panjang dilakukan terhadap pertumbuhan bayi yang mendapat ASI ekslusif dan bayi yang mendapat susu formula, hasilnya didapatkan berat badan bayi yang mendapatkanASI lebih ringan dibanding bayi yang mendapat susu formula sampai usia 6 bulan. Hal ini bukan berarti bahwa berat badan yang lebih besar pada bayi yang mendapat susu formula lebih baik dibanding bayi yang mendapat ASI.
Kurva pertumbuhan yang normal adalah kurva bayi yang mendapat ASI. Berat berlebih pada bayi yang mendapat susu fomula justru menandakan terjadinya kegemukan.
Penelitian lain mempelajari dampak jangka panjang pemberian ASI pada saat bayi terhadap panjang badan saat kanak-kanak dan dewasa. Dari Dari penelitian kohort Boyd-Orr ini didapatkan hasil bahwa anak yang mendapat ASI pada masa bayinya secara bermakna lebih tinggi dibanding mereka yang mendapat susu formula.
ASI dan Perkembangan anak
Para ahli perkembangan menggunakan istilah the ”Golden Age” untuk masa tiga tahun pertama. Masa ini merupakan masa yang sangat penting tidak hanya pada pertumbuhan seseorang tetapi juga pada perkembangan kecerdasan dan keterampilan motorik, mental, sosial dan emosional. Pada masa ini terjadi mielinisasi, pertumbuhan dendrit dan sinaps yang pesat, sehingga terbentuk jaringan otak yang kompleks. Periode kritis pertumbuhan otak pada triwulan terakhir kehamilan sampai 3 tahun pertama kehidupan, merupakan massa yang sangat penting. Disebut juga windows of opportunity.
Dari segi gizi, pada masa kritis tersebut anak harus mendapat gizi esensial yang memadai. Dari penelitian terakhir ditemukan ASI mengandung LCPUFAs (Arachidonic Acid/AA dan Docosahexanoic acid/DHA) dalam jumlah yang memadai untuk pertumbuhan otak anak.
ASI selain memberikan nutrisi terbaik untuk perkembangan, juga mempunyai keuntungan lain. Proses menyusui akan memperkuat ikatan batin antara ibu dan anak. Ikatan batin yang erat, mesra dan selaras yang diciptakan lebih awal dan lebih permanen sangat penting, karena :
1. Turut menentukan perilaku anak di kemudian hari
2. Menstimulasi perkembangan otak anak
3. Merangsang perhatian anak terhadap dunia luar
4. Menciptakan kelekatan (attachment) antara ibu dan anak
5. Meningkatkan rasa kepercayaan diri anak
Suatu penelitian di honduras memperlihatkan bayi yang mendapat ASI ekslusif selama 6 bulan dapat merangkak dan duduk lebih dahulu dibanding mereka yang mendapat makanan pendamping pada usia 4 bulan. Dari berbagai penelitian yang pernah dilakukan, anak yang mendapat ASI jauh lebih matang, lebih asertif dan memperlihatkan progresifitas yang lebih baik pada skala perkembangan dibanding mereka yang tidak mendapat ASI.
Selain itu ASI sering dihubungkan dengan peningkaan perkembangan neurokognitif anak , terutama pada bayi yang lahir dengan berat badan rendah dan bayi yang mendapat ASI lebih lama. Penelitian Angelsen dkk. (2001) memperlihatkan bayi yang mendapat ASI kurang dari 3 bulan memiliki IQ yang lebih rendah dibanding bayi yang mendapat ASI 6 bulan atau lebih.Pemberian ASI yang lebih lama memberi keuntungan pada perkembangan kognitif anak. Penelitian lain yang dilakukan secara prospektif terhadap bayi prematur yang mendapatkan ASI memperlihatkan khasil tes IQ (usia 7-8 tahun) dengan poin 8,3 lebih tinggi dibanding bayi prematur yang mendapat susu formula. Penelitian prosfektif selama 18 tahun dilakukan di Selandia Baru (2001) juga menunjukkan hasil serupa, peningkatan pencapaian akademik dan kognitif yang lebih tinggi pada anak yang mendapat ASI selama 8 bulan atau lebih pada saat bayi.
So, Bunda, Mama, Ummi,….pastikan buah hati Anda mendapat ASI, untuk tumbuh kembang yang optimal!
http://parentingislami.wordpress.com
Referensi :
1. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Sagung Seto. Jakarta : 2002
2. Ikatan Dokter Anak Indonesia Cabang DKI Jakarta. Bedah ASI: Kajian dari berbagai sudut pandang ilmiah. Jakarta : 2008
NB:TUGAS
Sabtu, 29 Oktober 2011
Kamis, 27 Oktober 2011
Gangguan Tumbuh Kembang Anak
Gangguan Tumbuh Kembang Anak
Gangguan atau kelainan tumbuh kembang anak meliputi gangguan tumbuh dan kembang maupun keduanya. Setiap penyimpangan atau hambatan terhadap proses pertumbuhandan perkmbangan dapat berakibat gangguan tumbuh kembang dan cacat.
Beberapa factor resiko dan penyebab gangguan/kelainan tumbuh kembang anak, sbb :
1. Usia ibu terlalu muda (<18 tahun) : retardasi mental, trisomi (gangguan gen yang dibawa sejak lahir). 2. Usia ibu terlalu tua (>35 tahun) : retardasi mental, mongolism, Klenefelters, Kelainan SP Celah bibir dan langit-langit.
3. Umur ayah terlalu tua : Akhondroplasia, tuli, kelainan SSP.
4. Genetic : Berbagai penyakit herediter, Retardasi mental, Kecenderungan premature/postmatur.
5. Faktor Sosial (kemiskinan) : BBLR, Kelainan bawaan
6. Gizi kurang : BBLR, Retardasi mental, Kerusakan Otak janin
1. Usia ibu terlalu muda (<18 tahun) : retardasi mental, trisomi (gangguan gen yang dibawa sejak lahir). 2. Usia ibu terlalu tua (>35 tahun) : retardasi mental, mongolism, Klenefelters, Kelainan SP Celah bibir dan langit-langit.
3. Umur ayah terlalu tua : Akhondroplasia, tuli, kelainan SSP.
4. Genetic : Berbagai penyakit herediter, Retardasi mental, Kecenderungan premature/postmatur.
5. Faktor Sosial (kemiskinan) : BBLR, Kelainan bawaan
6. Gizi kurang : BBLR, Retardasi mental, Kerusakan Otak janin
7. Anak Pertama : Gangguan sikap dan perilaku, Berbagai kelainan bawaan, Disfungsi minimal otak.
8. Jarak anak terlalu dekat : Prematuritas, Gangguan psikomotor
9. Ibu perokok : BBLR/janin tumbuh lambat
10. Factor musim dan ras : Spina bifida, polidaktili
11. Infeksi TORCH : Berbagai kelainan bawaan
12. Endokrin/hormone : Hipoglikemia, gigantism, Hipotiroidism
13. Trauma lahir : CP, Retardasi mental
14. Trauma sesudah lahir : CP, Cacat tubuh
15. Infeksi Susunan saraf : Kelumpuhan, retardasu mental, bisu, tuli, buta, dsb
Selasa, 25 Oktober 2011
1-3 : Usia Penting Tumbuh Kembang Anak
KOMPAS.com — Setiap tahapan perkembangan anak adalah masa penting. Setiap anak memiliki tahapan perkembangan yang berbeda-beda. Perlu ketelitian dari orangtua untuk mendorong anak agar mencapai puncak perkembangan optimal (gain moment) setiap anak. Seorang anak memang butuh pengalaman dan melakukan penemuan sendiri untuk mengoptimalkan momen pembelajarannya. Namun, orangtua juga harus menemani anak agar bisa menciptakan gain moments bersama anak yang juga dibutuhkan dalam perkembangannya, terutama di periode emas kehidupan anak.
Menurut Sani B. Hermawan, psikolog dan direktur Lembaga Psikologi Daya Insani, tahun pertama hingga ketiga usia anak merupakan periode emas kehidupan anak untuk bertumbuh dan berkembang. Pada usia tersebut, anak sedang dalam proses membentuk dirinya. Pengembangan kognisi serta emosi pada usia dini ciptakan fondasi paling hakiki si kecil. Peran orangtua di sini sangat penting, mulai dari pemberian nutrisi yang lengkap dan seimbang, hingga membantu si kecil mencapai perkembangan mental dan daya kognisi yang optimal.
Menurut Sani, dalam acara "Wall of Gain Moment", peluncuran kemasan baru susu Gain Plus dan Gain School dari Abbot beberapa waktu lalu di Mall of Indonesia, Minggu, 30 Januari 2011, ada 4 faktor yang berperan dalam tumbuh kembang anak, yakni:
1. Biologik/fisiologik: Genetika, adanya kelainan fisiologis (seperti: disfungsi saraf pusat, malnutiri, dan lainnya).
2. Psikologik: Proses mental-psikologiks (seperti: hubungan emosional, motivasi, minat, bakat, perkembangan kognisi, persepsi, dan kreativitas).
3. Lingkungan: Keadaan lingkungan, stimulasi, fasilitas (seperti: kesehatan lingkungan, instrumen lingkungan, ketersediaan permainan, dan lainnya).
4. Interaksi dari beberapa faktor.
Apa arti dari tumbuh kembang anak? Dijelaskan oleh Sani:
Tumbuh adalah ada peningkatan secara kuantitas dan mudah diukur. Contoh, penambahan tinggi badan dan berat badan. Sifatnya irreversible (tidak bisa diulang).
Kembang adalah Adanya peningkatan secara kualitas. Misalnya, dapat mengingat bentuk benda atau dapat menyebutkan warna. Sifatnya reversible (bisa diulang).
NB:CUMA TUGAS
Menurut Sani B. Hermawan, psikolog dan direktur Lembaga Psikologi Daya Insani, tahun pertama hingga ketiga usia anak merupakan periode emas kehidupan anak untuk bertumbuh dan berkembang. Pada usia tersebut, anak sedang dalam proses membentuk dirinya. Pengembangan kognisi serta emosi pada usia dini ciptakan fondasi paling hakiki si kecil. Peran orangtua di sini sangat penting, mulai dari pemberian nutrisi yang lengkap dan seimbang, hingga membantu si kecil mencapai perkembangan mental dan daya kognisi yang optimal.
Menurut Sani, dalam acara "Wall of Gain Moment", peluncuran kemasan baru susu Gain Plus dan Gain School dari Abbot beberapa waktu lalu di Mall of Indonesia, Minggu, 30 Januari 2011, ada 4 faktor yang berperan dalam tumbuh kembang anak, yakni:
1. Biologik/fisiologik: Genetika, adanya kelainan fisiologis (seperti: disfungsi saraf pusat, malnutiri, dan lainnya).
2. Psikologik: Proses mental-psikologiks (seperti: hubungan emosional, motivasi, minat, bakat, perkembangan kognisi, persepsi, dan kreativitas).
3. Lingkungan: Keadaan lingkungan, stimulasi, fasilitas (seperti: kesehatan lingkungan, instrumen lingkungan, ketersediaan permainan, dan lainnya).
4. Interaksi dari beberapa faktor.
Apa arti dari tumbuh kembang anak? Dijelaskan oleh Sani:
Tumbuh adalah ada peningkatan secara kuantitas dan mudah diukur. Contoh, penambahan tinggi badan dan berat badan. Sifatnya irreversible (tidak bisa diulang).
Kembang adalah Adanya peningkatan secara kualitas. Misalnya, dapat mengingat bentuk benda atau dapat menyebutkan warna. Sifatnya reversible (bisa diulang).
NB:CUMA TUGAS
TEORI KONSEPTUAL "JEAN WATSON"
MODEL dan TEORI KONSEPTUAL KEPERAWATAN menurut JEAN WATSON
Filosofi Jean Watson, yang pada akhirnya tarkenal dengan sebutan “J.W”, berupaya untuk mendefinisikan hasil dari aktifitas keperawatan yang berhubungan dengan aspek humanistik dari kehidupan. Watson, (1979). Tindakan Keperawatan yang mengacu langsung pada pemahaman hubungan antara sehat, sakit dan perilaku manusia. Keperawatan memperhatikan peningkatan dan mengembalikan kesehatan, serta pencegahan terjadinya penyakit.
Model Watson dibentuk melingkupi Proses Asuhan Keperawatan, Pemberian bantuan kepada Klien dalam mencapai atau mempertahankan kesehatan dan atau mencapai kematian yang damai. Intervensi keperawatan berkaitan dengan proses perawatan manusia. Proses perawatan manusia membutuhkan Perawat yang mampu memahami perilaku dan respon manusia terhadap masalah kesehatan yang aktual atau potensial, kebutuhan manusia, dan bagaimana manusia merespon terhadap orang lain, dan kekurangan serta kelebihan klien dan keluarganya, sekaligus pemahaman pada dirinya sendiri. Selain itu, perawat juga memberikan kenyamanan dan perhatian, serta empati pada klien dan keluarganya.
Asuhan perawatan tergambar pada seluruh faktor-faktor yang digunakan oleh perawat dalam pemberian pelayanan keperawatan pada klien dan keluarganya.
J.W dalam memahami konsep keperawatan, terkenal dengan teori pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan JW ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Teori JW ini memahami bahwa manusia memiliki Empat cabang kebutuhan yang saling berhubungan, diantaraanya:
- Kebutuhan Dasar Biofisikal (Kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan Makan dan Cairan, Kebutuhan Eliminasi, dan Kebutuhan Ventilasi
- Kebutuhan Dasar Psikofisikal (Kebutuhan Funsional) yang meliputi Kebutuhan Aktifitas dan Istirahat, serta Kebutuhan Sexualitas.
- Kebutuhan dasar Psikososial (Kebutuhan untuk Integrasi) yang meliputi Kebutuhan untuk Berprestasi dan Berorganisasi
- Kebutuhan dasar Intrapersonal dan Interpersonal (Kebutuhan untuk Pengembangan) yaitu Kebutuhan Aktualisasi Diri.
Langganan:
Postingan (Atom)